Introduction

Rabu, 29 Juni 2011

Aflatoksin

Aflatoksin

Aflatoksin merupakan segolongan senyawa toksik (mikotoksin, toksin yang berasal dari fungi) yang dikenal mematikan dan karsinogenik bagi manusia dan hewan.

Spesies penghasilnya adalah segolongan fungi (jenis kapang) dari genus Aspergillus, terutama A. flavus (dari sini nama "afla" diambil) dan A. parasiticus yang berasosiasi dengan produk-produk biji-bijian berminyak atau berkarbohidrat tinggi. Kandungan aflatoksin ditemukan pada biji kacang-kacangan (kacang tanah, kedelai, pistacio, atau bunga matahari), rempah-rempahketumbar, jahe, lada, serta kunyit), dan serealia (seperti gandum, padi, sorgum, dan jagung). Aflatoksin juga dapat dijumpai pada susu yang dihasilkan hewan ternak yang memakan produk yang terinfestasi kapang tersebut. Obat juga dapat mengandung aflatoksin bila terinfestasi kapang ini.

Praktis semua produk pertanian dapat mengandung aflatoksin meskipun biasanya masih pada kadar toleransi. Kapang ini biasanya tumbuh pada penyimpanan yang tidak memperhatikan faktor kelembaban (min. 7%) dan bertemperatur tinggi. Daerah tropis merupakan tempat berkembang biak paling ideal.

Toksin ini memiliki paling tidak 13 varian, yang terpenting adalah B1, B2, G1, G2, M1, dan M2. Aflatoksin B1 dihasilkan oleh kedua spesies, sementara G1 dan G2 hanya dihasilkan oleh A. parasiticus. Aflatoksin M1, dan M2 ditemukan pada susu sapi dan merupakan epoksida yang menjadi senyawa antara.

Aflatoksin B1, senyawa yang paling toksik, berpotensi merangsang kanker, terutama kanker hati. Serangan toksin yang paling ringan adalah lecet (iritasi) ringan akibat kematian jaringan (nekrosis). Pemaparan pada kadar tinggi dapat menyebabkan sirosis, karsinoma pada hati, serta gangguan pencernaan, penyerapan bahan makanan, dan metabolisme nutrien. Toksin ini di hatiepoksida yang sangat reaktif terhadap senyawa-senyawa di dalam sel. Efek karsinogenik terjadi karena basa N guanin pada DNA akan diikat dan mengganggu kerja gen. akan direaksi menjadi

Pemanasan hingga 250 derajat Celsius tidak efektif menginaktifkan senyawa ini. Akibatnya bahan pangan yang terkontaminasi biasanya tidak dapat dikonsumsi. (www.wikipedia.com)

UNTUK PENGENDALIAN KONTAMINASI AFLATOKSIN PADA KACANG TANAH

1. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat masak optimum (umur antara 90 – 100 hari, tergantung varietasnya) atau dengan kriteria minimal 75% polong telah terbentuk per tanaman, dan bagian kulit dalam telah berwarna gelap.
2. Segera melakukan perontokan. Cara manual (dipetik) memberi risiko kecil untuk polong rusak/luka meskikapasitasnya rendah (8-10 kg/jam/orang).
3. Polong kacang tanah harus segera dikeringkan (< 48 jam) sampai kadar air <10 % ditandai dengan ringannya polong dan nyaringnya bunyi biji bila polong dikocok, agar aman dari risiko kontaminasi aflatoksin. Pada musim kemarau, kadar air tersebut dapat dicapai dengan pengeringan 3 hari di atas lantai jemur, namun menjadi lebih lama bila pemanenan jatuh pada musim hujan. Untuk mengatasinya, dapat digunakan alat pengering tipe bak yang kapasitasnya 500 kg polong basah, dengan suhu pengeringan 50°C selama 12 jam. Agar proses pengeringan berjalan dengan baik, polong kacang tanah tersebut harus diaduk/dibalik setiap 2 jam untuk
meratakan suhunya. Namun, alat ini kurang ekonomis untuk petani perorangan karena biayanya relatif mahal, sehingga lebih sesuai untuk pedagang pengumpul/besar.
4. Pengupasan polong harus semaksimal mungkin menghindari rusaknya polong. Pisahkan polong yang muda, keriput, busuk, dan luka atau rusak dari polong yang baik untuk mencegah kontaminasi aflatoksin pada kacang tanah lainnya.
5. Agar aman disimpan, kadar air kacang tanah harus < 9% untuk polong dan < 7% untuk biji. Oleh karena itu, penyimpanan sebaiknya dilakukan pada kondisi ruang penyimpan yang sejuk (suhu 27°C) dan kering (kelembaban nisbi 56-70%) dengan menggunakan bahan pengemas kedap udara dan diletakkan secara bertumpuk di atas rak-rak kayu serta diberi jarak dengan dinding. Untuk skala besar, penyimpanan biji kacang tanah (kadar air 8%) dalam karung goni yang dirangkap dengan kantong plastik polietilen tipis dilaporkan efektif sampai 6 bulan dengan kadar aflatoksin 16,8 ppb.
(BPOM)


Selasa, 28 Juni 2011

Kegunaan Kulit Pisang





Kegunaan Kulit Pisang

Kalian semua pasti tahu kan gambar di atas ini apa?? Yup betul sekali " KULIT PISANG ". Selama ini kita semua setelah makan pisang pasti kulitnya dibuang. Ternyata kulit pisang yang selama ini dianggap sebagai sampah mempunyai banyak manfaat, misalnya memurnikan air. Menurut sebuah penelitian di jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research, kulit pisang bisa menyaring logam berat terutama timbal (Pb) dan tembaga (Cu).


Dalam penelitian tersebut, kulit pisang yang digunakan tidak dimodifikasi melainkan hanya dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air yang tercemar. Cincangan kulit pisang bisa dugunakan hingga 11 kali tanpa kehilangan kemampuannya untuk menyerap logam berat.

Sementara itu dikutip dari Re-nest.com, Minggu (13/3/2011), masih banyak manfaat lain dari kulit pisang selain untuk memurnikan air. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meredakan nyeri
Minyak nabati yang terkandung dalam kulit pisang punya senyawa tertentu yang berkhasiat sebagai pereda nyeri. Tempelkan kulit pisang yang bersih dan masih segar untuk mengurangi rasa nyeri pada luka bakar atau tergores.

2. Mengatasi gatal
Gatal-gatal akibat gigitan serangga atau alergi ringan bisa diatasi dengan kulit pisang. Caranya cukup dengan menempelkannya di permukaan kulit yang terasa gatal.

3. Mengobati kutil
Kulit pisang diyakini punya aktivitas antivirus, sehingga banyak yang menggunakannya untuk mengusir kutil dari permukaan kulit. Caranya dengan menempelkan kulit pisang, lalu ditahan dengan plester dan dibiarkan hingga sembuh dengan sendirinya.

4. Mempercepat kesembuhan luka
Luka yang sudah mulai kering terasa gatal karena tertutup serpihan kulit mati yang mengeras. Serpihan itu bisa dihilangkan lebih cepat hanya dengan mengoleskan kulit pisang, karena akan bereaksi dengan enzim yang terkandung di dalamnya.

5. Menyuburkan tanah
Tidak hanya untuk campuran kompos, kulit pisang bisa langsung ditimbun begitu saja ke dalam tanah untuk menyuburkan tanaman di sekitarnya. Kulit pisang memiliki kandungan potassium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

6. Mengkilapkan tanaman hias
Berbagai tanaman hias semacam anthurium, gelombang cinta dan sejenisnya akan lebih menarik jika daunnya tampak hijau mengkilap. Gunakan sisi dalam kulit pisang yang teksturnya lunak untuk memolesnya, maka dedaunan itu akan mengkilap dan lebih tahan lama.

7. Mengkilapkan sepatu
Tidak perlu panik jika suatu saat kehabisan semir sepatu, asalkan ada pisang di lemari es. Kupas biuahnya, lalu gunakan kulitnya untuk memoles sepatu kulit agar tampak mengkilap seperti habis disemir.















Sabtu, 04 Juni 2011

WISATA AIR TERJUN DI INDONESIA

  • Wisata Air Terjun di Indonesia

    Sumber by : isyanaWed Yahoo Indonesia

    Oleh Isyana Artharini

    Air yang tumpah dari ketinggian tebing-tebing batu menjadi pemandangan indah. Di bawahnya, orang berkerumun dan siap bermain pancuran alami atau berenang di kolam yang sejuk. Di berbagai tempat di Indonesia, air terjun selalu menjadi objek wisata alam yang menarik.

    Inilah beberapa air terjun yang terkenal karena keunikannya.

    Lembah Anai
    Terletak di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi, air terjun ini sebenarnya terletak di kawasan cagar alam Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Di sekitar air terjun terdapat monyet yang berkeliaran. Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 60 meter ini punya pemandangan luar biasa. Pada saat liburan, air terjun ini dikunjungi oleh ratusan pengunjung. Foto: Antara/Iggoy el Fitra

    Moramo
    Keunikan air terjun ini adalah tingkat-tingkatannya. Air terjun Moramo terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Ada yang menghitung tujuh tingkat, ada yang menghitung 10 tingkat. Kurang lebih, air akan jatuh berturutan dari ketinggian 100 meter. Konon, air terjun yang terletak di hutan suaka alam Tanjung Peropa ini juga terkenal akan legenda tempat mandi bidadari. Foto: Antara/Zabur Karuru

    Resun
    Air terjun Resun terletak di Daik, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Airnya berasal dari sungai-sungai yang mengairi Gunung Daik dan banyak dikunjungi wisatawan lokal saat hari libur. Kawasan Gunung Daik (1165 mdpl) dengan tiga cabang pun sebenarnya bisa menjadi tujuan pendakian. Selain Gunung Daik dan air terjun Resun, ada juga tempat pemandian putri Sultan Mahmud Muhazam Syah, Batu Babi dan Batu Buaya (karena berbentuk mirip seperti babi dan buaya), Batu Belah, pemandian Lubuk Papan dan air terjun Cik Latif. Foto: Antara/Feri

    Jembatan Batu
    Air terjun Jembatan Batu terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara. Sebenarnya air terjun ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10 meter. Tetapi yang istimewa adalah — seperti namanya — bebatuannya berbentuk seperti jembatan batu alami. Selain itu, ada air terjun mini lain yang memungkinkan aktivitas panjat tebing seperti foto di atas. Foto: Tempo/Arie Basuki

    Taman Nasional Bantimurung
    Air terjun setinggi 15 meter dengan lebar 20 meter ini memberikan daerah yang luas bagi pengunjung untuk menikmati curahan air sejuk. Di sekitar air terjun, terdapat cekungan-cekungan sungai yang biasa dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat berenang. Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung Taman Nasional Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan, juga bisa mengunjungi Gua Mimpi yang terkenal dengan stalaktit beningnya. Bantimurung juga terkenal sebagai “Kerajaan Kupu-kupu” karena taman ini adalah habitat bagi ribuan kupu-kupu. TEMPO/ Ayu Ambong