Introduction

Sabtu, 13 Agustus 2011

GC

Kromatografi gas adalah teknik kromatografi yang bisa digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang mudah menguap. Senyawa yang bisa ditentukan dengan kromatografi gas sangat banyak, namun ada batasanya. Senyawa- senyawa tersebut harus mudah menguap dan stabil pada temperature pengujian, utamanya pada 50-3000 C.Jika senyawa tidak mudah menguap atau tidak stabil pada temperature pengujian maka senyawa tersebut bsa diderivatisasi agar dapat dianalisis dengan kromatografi gas. ( Mardoni)

Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan sampel yang teruapkan, yang dibawa oleh fasa gerak yaitu aliran gas inert melewati kolom yang terisi partikel-partikel halus (kromatografi gas-padat) atau dindingnya dilapisi oleh cairan dengan keteruapan rendah (kromatografi gas-cair). Fasa bergerak yang digunakan pada GC umumnya gas yang stabil seperti helium, nitrogen. Kromatografi gas padat digunakan untuk analisis sampel cairan, gas dan padatan. Untuk sampel cair dan padat harus dapat diuapkan dengan panas tanpa terjadinya dekomposisi (Munson,1981).

Kromatografi membutuhkan fasa diam yang berperan sebagai sebagai pelarut zat, dan fase gerak yang membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari zat yang terlarut lainnya, yang terelusi awal atau akhir.

Sampel yang akan dianalisis diinjeksikan dengan menggunakan siring. Sampel ini masuk ke dalam injector yang berda di dalam oven. Oven ini dapat diatur suhunya. Kemudian sampel masuk ke dalam kolom. Pada Kolom terjadi pemisahan fisik komponen sampel. Efisiensi kolom kromatografi secara umum ditentukan dengan lamanya waktu tambat dan dengan jumlah pelat teori. Parameter yang mempengaruhi efisiensi kolom adalah panjang kolom, diameter kolom dan faktor kapasitas.

Pada umumnya kolom kromatografi dibagi menjadi dua yaitu kolom terpaking ( parked column) dan kolom terbuka / kapiler (capillary column) . Kolom kapiler mempunyai keunggulan antara lain kemapuan kolom kapiler memberikan harga jumlah pelat teori yang sangat besar (>300.000 pelat) dan kemapuan resolusinya yang sangat besar. ( Mulya dan Syahrani, 1991).

Daftar Pustaka :

Mardoni, Yetty Tjandrawati. 2002. PERBANDINGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DAN BERAT JENIS PADA PENETAPAN KADAR ETANOL DALAM MINUMAN ANGGUR . Fakultas Farmasi ,USD